Oleh:
Rama Septiawan/E14100028**
*Tugas Makalah Mata Kuliah Pengusahaan Hutan Tahun 2013
**Mahasiswa Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor angkatan 47
Indonesia merupakan Negara dengan dengan sumberdaya alam
yang luar biasa banyaknya. Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi,
timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak
dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan
sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%,
dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km.
Sumberdaya yang luar biasa ini tidak seimbang dengan jumlah
penduduk di Indonesia yang populasinya sebesar 237 juta jiwa pada tahun 2010.
Dengan jumlah penduduk sebesar ini Indonesia termasuk negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia.
Jumlah
angkatan Kerja di Indonesia yang mencapai 110 juta jiwa, 7 juta di antaranya
meerupakan pengangguran terbuka (Badan Pusat Statistik, 2012). Masih banyak
penduduk Indonesia yang berada dalam angkatan kerja yang membutuhkan lapangan
pekerjaan. Ketidakseimbangan ini membuat masyarakat yang berada dalam angkatan
kerja pengangguran terbuka ini untuk memutar otak mencari cara agar mendapatkan
penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi masyarakat
yang berada dalam kelas menengah kebawah.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan
salah satu program pemerintah dimana Penduduk Indonesia diberikan kesempatan
untuk bekerja di luar negeri seluas-luasnya. Sebanyak hampir 4juta penduduk
Indonesia telah ditempatkan di luar negeri sejak tahun 2006 (dikutip dari www.bnp2tki.go.id). Tidak dapat dipungkiri
jasa yang diberikan oleh tenaga kerja di Indonesia saat ini sangatlah besar.
Jasa tersebut tidak saja bersifat langsung seperti kepada keluarga yang
mendapatkan kiriman uang dari mereka, tetapi juga akibat tidak langsungnya
berupa bangkitnya ekonomi pedesaan dan daerah karena transaksi yang cukup
intensif dari uang yang dikirim TKI. Karena itu, tidak heran bla disuatu
wilayah yang jumlah TKI-nya cukup banyak, maka wilayah tersebut akan tampak
rumah-rumah yang bagus dan permanen, ramainya pasar karena banyak pembeli dan
tumbuhnya produsen keperluan rumah tangga skala kecil dan menengah.
Permasalahan yang sering terjadi
ketika TKI yang bekerja diluar negeri mengrimkan uang ke kampung halaman adalah
uang tersebut sering dirasakan terlalu cepat habis karena daya konsumsi yang
meningkat. Berdasarkan keadaan ini masyarakat mulai berpikir bagaimana
mengembangkan uang hasil kerja keras mereka diluar negeri. Sebagian besar
masyarakat ini menanamkan modalnya ke dalam sektor pertanian dan peternakan
seperti berkebun tanaman holtikultura dan berternak sapi.
Sektor kehutanan sampai saat ini belum menjadi sektor yang
menarik bagi masyarakat untuk menanamkan modalnya. Padahal penghasilan TKI yang
bekerja diluar negeri ini merupakan sumber modal yang lumayan besar jumlahnya
untuk dikembangkan dalam sector hutan rakyat. Permasalahan terbesar yang masih
dihadapai dalam pengembangan htan rakyat sampai saat ini adalah bagaimana
memberikan modal kepada masyarakat untuk membangun hutan rakyat. Pengembangan
skema pembangunan hutan rakyat dari penghasilan TKI ini merupakan skema yang
dirasa patut untuk dikembangkan lebih lanjut demi menjsejahterakan masyarakat.
Pembangunan hutan rakyat merupakan suatu investasi masa
depan bagi masyarakat yang mau menanamkan modalnya dalam bidang ini. Selain
manfaat ekonomi terdapat manfaat lainnya yang dapat diperoleh dengan
dibangunnya hutan rakyat ini seperti adanya iklim mikro yang dapat dirasakan
langsung pengaruhnya oleh masyarakat yang membangun hutan rakyat.
Hambatan yang mungkin ditemukan dalam pengembangan skema
ini adalah masalah kepemilikan lahan oleh masyarakat dan pengetahuan tentang
pengelolaan hutan rakyat yang masih rendah di kalangan masyarakat. Permasalahan
ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, para akademisi, dan
siapapun yang ingin mengembangkan hutan rakyat sebagai suatu sumber penghasilan
yang mensejahterakan masyarakat di pedesaan.